HUMAS KK—Dalam rangka penganggulangan penyebaran virus flu burung yang saat ini sudah masuk ke wilayah Kota Kotamobagu, pihak Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Kotamobagu bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner, Maros Sulawesi Selatan, Selasa (12/4) melaksanakan pengambilan sampel unggas diwilayah Kota Kotamobagu.
Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Darat Kotamobagu, Ir. Nurahim P. Mokogoagow, permintaan bantuan dari pihak Balai Besar Veteriner sendiri dilakukan pihaknya, mengingat selama ini identifikasi terhadap unggas yang terjangkit virus flu burung, hanya menggunakan cara Rapid test atau test cepat, dan hanya bisa dilakukan terhadap unggas yang sudah dalam keadaan mati. “Dengan adanya bantuan dari balai besar veteriner, penyebaran virus flu burung ini juga bisa di deteksi pada unggas yang masih hidup,” terang Mokoagow.
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penangan penyebaran virus flu burung, termasuk nantinya pemusnahan terhadap unggas yang sudah terinfeksi virus flu burung. “Kotamobagu saat ini sudah masuk dalam status waspada flu burung, sehingga saat ini terus melakukan pengawasan terhadap penyebaran virus flu burung, termasuk nantinya akan dilakukan pembagian cairan Desinfektan diseluruh wilayah Kotamobagu,” ujarnya.
Mokoagow juga menghimbau bagi warga yang sering bersentuhan dengan unggas diminta untuk dapat menggunakan masker dan sarung tangan untuk mencegah penularan virus H5N1 kepada manusia. Demikian juga halnya bagi wilayah yang telah teridentifikasi adanya virus flu burung, diminta kesadarannya untuk segera memusnahkan unggas.
Sementara itu, salah satu petugas yang berasal dari Balai Besar Veteriner Maros, Suhardi mengatakan, kedatangan pihaknya ke Kotamobagu, adalah untuk melakukan pengambilan sampel unggas, untuk menentukan seberapa parah penyebaran virus flu burung yang ada diwilayah Kotamobagu. Kami sudah mengambil Sampel di Kelurahan Gogagoman, Upai, Biga, Kopandakan I dan Poyowa Besar I, terhadap Unggas yang mati mendadak, termasuk unggas yang masih hidup, untuk mengetahui seberapa parah penyebaran virus H5N1 di Kota Kotamobagu. Penanganan virus flu burung harus dilaksanakan dengan cepat, termasuk jika nantinya unggas yang terindentifikasi virus flu burung, harus dimusnahkan,” terangnya. (hm)